Rinduku pada bapa
tidak dimengerti pada diri
sampaikan aku harus bertanya
kenapa menangis lagi?
dan aku ingin bertanya lagi
sejauh mana kasihku padanya?
aku fikir aku terlalu rindu
tapi aku juga merasakan semakin jauh
jadi, aku ini benar merindukan bapa?
aku menangis tatkala rindu menerpa
sampai satu masa aku pas kan
rindu saja mesti menagis
jadi bukan pedih, aku menangis,
demi menawarkan kerinduan?
pada hati yang tersangkakan terluka
disentap pada tiap kerinduan
harus terus kuat
kerna rindukan bapa tiada noktahnya
sampai saat dipertemukan semula
moga rindu ini mengajarkan
untuk menghargai pada tiap momen dulu yang tiada tergantikan.
Ulasan
Catat Ulasan