بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum dan selamat malam....
Kali ini,saya ingin berkongsikan mengenai kisah Masyitah yang dipaparkan dalam perjalanan Rasulullah s.a.w. ketika peristiwa Israk dan Mikraj.
Rasulullah s.a.w. melewati satu daerah yang mana baunya sangat harum seperti bau kasturi.Baginda bertanya kepada Jibril,daerah apakah yang sedang mereka lewati.
Jibril menjawab:"Itulah makam Masyitah,seorang wanita penghulu syurga."Dia adalah pengasuh anak firaun,pemerintah yang kejam di Mesir yang mengaku dirinya Tuhan.
Masyitah memiliki semangat dan jiwa keIslaman yang kuat hingga mampu mengenepikan keangkuhan Firaun.Kerana kekejaman Firaun,dia dan lainnya terpaksa menyembunyikan keimanan mereka.
Pada suatu hari,ketika Masyitah menyisir rambut puteri Firaun,tiba-tiba sikat itu terjatuh.Dengan tidak sengaja,dia menyebut nama Allah.
Ketika sang puteri mendengarnya,bertanya kepada Masyitah, siapakah Allah itu?Masyitah awalnya enggan menjawab,tetapi setelah didesak berkali-kali,dia akhirnya memberitahu bahawa Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Tuhan Sekelian Alam.
Puteri itu mengadu hingga menyebabkan Firaun sangat marah mengetahui Masyitah menyembah tuhan selain dirinya.Masyitah dipaksa Firaun agar mengakui dirinya(Firaun) sebagai Tuhan.
Tetapi dengan keberanian dia berkata :"Tuhan aku dan Tuhan kamu adalah Allah."Kata-kata tersebut menimbulkan kemarahan Firaun.Lalu dia memerintahkan menterinya,Hammam,agar membuat patung sapi dari tembaga dan diisi minyak untuk merebus Masyitah dan keluarganya.
Ketika giliran bayinya dimasukkan ke patung sapi,Masyitah hampir mengaku kalah dan menyerah kepada keinginan Firaun kerana sangat sayang kepada anaknya.
Tetapi dengan kehendak Allah terjadinya kejadian luar biasa.Secara tiba-tiba bayi itu dengan fasih berkata:"Wahai ibuku!Teruskanlah dan jangan menyerah kalah,sesungguhnya engkau di jalan yang benar."
Masyitah dan keluarganya mempertahankan keimanan mereka dengan mengatakan "Allah Tuhan Yang Esa dan Firaun hanya manusia biasa."Lalu semuanya syahid dibunuh Firaun.
Keberanian seorang wanita memperjuangkan kebenaran dan keimanan ini diperingati setiap tahun oleh seluruh manusia melalui peristiwa Israk dan Mikraj.
Sekian saja perkongsian saya kali ini.Semoga bermanfaat...inshaALLAH.
Assalamualaikum dan selamat malam....
Kali ini,saya ingin berkongsikan mengenai kisah Masyitah yang dipaparkan dalam perjalanan Rasulullah s.a.w. ketika peristiwa Israk dan Mikraj.
Rasulullah s.a.w. melewati satu daerah yang mana baunya sangat harum seperti bau kasturi.Baginda bertanya kepada Jibril,daerah apakah yang sedang mereka lewati.
Jibril menjawab:"Itulah makam Masyitah,seorang wanita penghulu syurga."Dia adalah pengasuh anak firaun,pemerintah yang kejam di Mesir yang mengaku dirinya Tuhan.
Masyitah memiliki semangat dan jiwa keIslaman yang kuat hingga mampu mengenepikan keangkuhan Firaun.Kerana kekejaman Firaun,dia dan lainnya terpaksa menyembunyikan keimanan mereka.
Pada suatu hari,ketika Masyitah menyisir rambut puteri Firaun,tiba-tiba sikat itu terjatuh.Dengan tidak sengaja,dia menyebut nama Allah.
Ketika sang puteri mendengarnya,bertanya kepada Masyitah, siapakah Allah itu?Masyitah awalnya enggan menjawab,tetapi setelah didesak berkali-kali,dia akhirnya memberitahu bahawa Allah adalah Tuhan Yang Esa dan Tuhan Sekelian Alam.
Puteri itu mengadu hingga menyebabkan Firaun sangat marah mengetahui Masyitah menyembah tuhan selain dirinya.Masyitah dipaksa Firaun agar mengakui dirinya(Firaun) sebagai Tuhan.
Tetapi dengan keberanian dia berkata :"Tuhan aku dan Tuhan kamu adalah Allah."Kata-kata tersebut menimbulkan kemarahan Firaun.Lalu dia memerintahkan menterinya,Hammam,agar membuat patung sapi dari tembaga dan diisi minyak untuk merebus Masyitah dan keluarganya.
Ketika giliran bayinya dimasukkan ke patung sapi,Masyitah hampir mengaku kalah dan menyerah kepada keinginan Firaun kerana sangat sayang kepada anaknya.
Tetapi dengan kehendak Allah terjadinya kejadian luar biasa.Secara tiba-tiba bayi itu dengan fasih berkata:"Wahai ibuku!Teruskanlah dan jangan menyerah kalah,sesungguhnya engkau di jalan yang benar."
Masyitah dan keluarganya mempertahankan keimanan mereka dengan mengatakan "Allah Tuhan Yang Esa dan Firaun hanya manusia biasa."Lalu semuanya syahid dibunuh Firaun.
Keberanian seorang wanita memperjuangkan kebenaran dan keimanan ini diperingati setiap tahun oleh seluruh manusia melalui peristiwa Israk dan Mikraj.
Sekian saja perkongsian saya kali ini.Semoga bermanfaat...inshaALLAH.
Ulasan
Catat Ulasan